Maulid Nabi jadi Momen Menguatkan Semangat Berzakat, Infak, dan Sedekah melalui BAZNAS
![]() |
| Ilustrasi |
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap 12 Rabiul Awal bukan hanya menjadi ajang perayaan lahirnya sang pembawa risalah Islam, tetapi juga momentum refleksi untuk meneladani akhlak beliau. Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama dalam kepedulian sosial, khususnya dalam membantu fakir miskin, anak yatim, dan mereka yang membutuhkan.
Salah satu ajaran beliau yang paling relevan
dengan kehidupan umat saat ini adalah pentingnya
zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Dalam sirah Nabi, kita belajar bahwa
beliau selalu memberi walaupun dalam keadaan terbatas, dan mengajarkan bahwa
harta yang disedekahkan tidak akan berkurang, justru membawa keberkahan.
ZIS
Sebagai Wujud Cinta Kepada Nabi
Merayakan Maulid Nabi bukan sekadar mengadakan
acara, tetapi juga menghidupkan sunnah beliau dalam kepedulian terhadap sesama.
Dengan menunaikan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS, kita tidak hanya melaksanakan kewajiban syariat,
tetapi juga memastikan bahwa bantuan sampai kepada yang benar-benar membutuhkan
secara tepat sasaran.
BAZNAS sebagai lembaga resmi negara mengelola
ZIS secara profesional, transparan, dan
akuntabel, sehingga setiap rupiah yang disalurkan menjadi bagian dari
amal jariyah. Dengan mempercayakan ZIS kepada BAZNAS, kita ikut dalam program
pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan tanggap bencana yang dirancang
untuk mengentaskan kemiskinan.
Maulid Nabi adalah momentum tepat untuk mengajak keluarga, tetangga, dan
komunitas untuk bersama-sama menghidupkan semangat gotong royong. Jika setiap
Muslim di Indonesia menyisihkan sebagian hartanya melalui zakat, infak, dan
sedekah, maka misi Nabi untuk menghadirkan kesejahteraan umat bisa lebih cepat
terwujud.
Mari jadikan Maulid Nabi tahun ini sebagai momen aksi nyata, bukan sekadar seremoni. Tebarkan manfaat
dengan menunaikan ZIS melalui BAZNAS, agar pesan rahmatan lil ‘alamin yang
dibawa Nabi Muhammad SAW benar-benar dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
"Sebaik-baik
manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad)





