BAZNAS Tubaba Turut Perkuat Tata Kelola Zakat di Lampung, Gubernur “Saatnya Zakat Menjadi Kekuatan Ekonomi Umat!
![]() |
| dok BAZNAS TUBABA |
Bandar
Lampung, 28/10/2025 — Zakat
kembali ditegaskan sebagai kekuatan ekonomi umat yang mampu mengubah nasib
masyarakat. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyerukan gerakan
besar optimalisasi pengelolaan zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi
umat, pemerataan kesejahteraan, dan penurunan angka kemiskinan di Lampung.
Seruan
itu disampaikannya saat membuka Sosialisasi Pengisian Indeks Zakat Nasional
(IZN) serta Pengendalian dan Audit Internal BAZNAS se-Provinsi Lampung,
yang berlangsung di Hotel Emersia, Selasa (28/10/2025).
BAZNAS
Kabupaten Tulang Bawang Barat turut hadir melalui Ketua BAZNAS Tubaba, H.
Purwanto, bersama dua peserta delegasi, yakni Ely Muna dan Irvan,
yang mengikuti pelatihan evaluasi IZN dan pengendalian audit internal tersebut.
Dalam
sambutannya, Gubernur mengingatkan bahwa keberkahan suatu negeri sangat
dipengaruhi oleh ketaatan warganya dalam menunaikan ajaran agama, termasuk
zakat.
“Jika
umat Islam melaksanakan perintah Allah dengan benar, termasuk menunaikan zakat,
maka keberkahan akan turun dalam bentuk ketenangan, kecukupan, dan rahmat di
berbagai sektor kehidupan,” tegasnya.
Gubernur
mengangkat keteladanan masa Umar bin Abdul Aziz, ketika zakat dikelola
dengan adil hingga nyaris tidak ditemukan lagi mustahik.
“Padahal
90% penduduk Lampung adalah muslim. Bayangkan jika zakat dikelola optimal—ini
menjadi kekuatan besar untuk menekan kemiskinan dan meningkatkan produktivitas
masyarakat,” ujarnya.
Ia
menekankan pentingnya kepercayaan publik melalui tata kelola yang
transparan, profesional, dan berbasis digital agar zakat tepat sasaran dan
menyentuh mustahik yang benar-benar membutuhkan.
Gubernur
juga menegaskan bahwa zakat bukan hanya solusi bantuan sesaat, tetapi pondasi
pembangunan SDM berkelanjutan.
Setiap
tahun, sekitar 80.000 siswa SMP di Lampung tidak melanjutkan ke SMA,
salah satu sebab terbesar adalah keterbatasan ekonomi.
“Dengan
pengelolaan zakat yang optimal, kita bisa menyelamatkan anak-anak ini dari
putus sekolah. Ini adalah investasi besar bagi masa depan Lampung,” tuturnya.
Ketua
BAZNAS Provinsi Lampung, Iskandar Zulkarnain, memaparkan lonjakan
kinerja penghimpunan zakat. Jika tahun lalu hanya terkumpul Rp70 juta,
kini rata-rata Rp500 juta per bulan, atau Rp1,5 miliar sejak awal
2025.
BAZNAS
Provinsi Lampung juga menyalurkan Rp479 juta bantuan dari BAZNAS RI
untuk program lumbung pangan dan balai ternak di Lampung Utara,
Pesawaran, Tulang Bawang, dan Lampung Timur.
“Kami
berkomitmen menjaga kepercayaan publik melalui tata kelola yang profesional,
transparan, dan akuntabel. Audit internal menjadi instrumen penting memastikan
integritas ini,” ujar Iskandar.
Iskandar
menambahkan, pada Desember 2025 akan digelar Rapat Koordinasi Daerah
(Rakorda) BAZNAS se-Lampung. Salah satu agenda strategisnya adalah
memperkuat pembentukan Unit BAZNAS Desa (UBD) untuk memperluas jangkauan
distribusi dan pemberdayaan mustahik hingga ke akar desa.
Gubernur
Mirza menutup dengan ajakan kerja bersama:
“Pengelolaan
zakat bukan hanya tugas BAZNAS. Ini amanah bersama. Pemerintah, tokoh agama,
lembaga pendidikan, pelaku usaha, dan masyarakat harus bergerak dalam satu
barisan.”
Ia
menegaskan, zakat harus menjadi gerakan sosial-ekonomi yang menghadirkan
keadilan, kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat Lampung.





